Pertunjukan Lab Teater Ciputat Berjudul Penjara Hujan

Posted : 23 Aug 2017

“Penjara Hujan” merupakan pementasan Lab Teater Ciputat yang disutradari oleh Holifah W. dengan beberapa pemainnya yakni Washadi, Eko Yuds, Ale Utsman, Tya Moe dan Sarah Nurmala serta diproduseri oleh Bambang Prihadi. Pementasan yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation tersebut dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 2017. Pementasan kali ini cukup unik, karena disusun dengan konsep tempat yang berbeda, biasanya sebuah pementasan diadakan dalam sebuah gedung pementasan atau galeri, namun penjara hujan memantapkan diri untuk pentas di sebuah café, yakni Indische Koffie Bintaro yang terletak di jalan Bintaro Tengah Blok Y4 No.1 Bintaro Sektor 2.

Berbicara perihal gagasan dan konsep yang disajikan dalam penjara hujan ini amat menarik. Sutradara dimana berperan juga sebagai pembuat ide cerita mengusungkan konsep macam-macam laku metafora yang kental di dalamnya. Bentuk-bentuk simbol yang ditawarkan tersaji dalam property tiap pemain seperti benda-benda keseharian yang menempel dalam satu tubuh, sehingga semua bentuk aktivitas dilakukan ditempat dan waktu yang sama, selimut yang membalut tubuh seorang wanita, ransel yang berisi benda-benda kenangan yang terus dibawa kemanapun pergi dan kenangan yang menempel dalam pikiran.

Pementasan ini juga menyentuh perihal tempat, yakni sebuah café, dimana ada sentuhan-sentuhan yang berhubungan dengan sebuah café. Perihal gagasan yang ditawarkan yakni berbicara tentang keterkekangan, keterpenjaraan seseorang oleh diri sendiri entah dengan berbagai macam alasan yang ada. Kadang seseorang tidak sadar dengan memenjara diri sendiri dalam kedramatisan emosinya. Banyak juga orang yang menghadapi  keinginan yang sederhana  menjadi sebuah ketegangan. bahkan kadang memusuhinya sedemikian rupa. Ketegangan itu jadi  hal ambigu. Ambiguitas ini yang ingin dihadirkan. Bagaimana tubuh yang rindu harus berkompromi dengan apologi dan kata-kata. Menghadapi kemurnian dan kepalsuan sekaligus. Peperangan itu adalah penjara, ruang yang pekat dan kebanyakan kita gagal menembusnya padahal (Mungkin) kadang kita butuh untuk  menyerah.

Semoga kegiatan ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya