Bangkitkan Semangat Cinta Tanah Air Melalui Pertunjukan Berjudul Sang Saka

Posted : 08 Apr 2018

Sebagai salah satu kelompok teater yang telah lama berkiprah di dalam maupun luar negeri, Teater Keliling kembali mempersembahkan lakon bertajuk Sang Saka. Senantiasa didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation, lakon yang menghadirkan kolaborasi seni tari, musik, dan nyanyian ini diselenggarakan di lima kota dan berkolaborasi dengan lima komunitas teater Indonesia, yaitu Cirebon (Dewan Kesenian Cirebon Kota), Pangadaran (Kampung Nusantara), Karawang (Lab Teater Lumbung), Banjarmasin (Teater Kita Banjarmasin), dan Palangkaraya (Institute Tingang Borneo Theater).

Pertunjukan Teater Keliling berjudul Sang Saka yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation, sukses diselenggarakan dengan jadwal sebagai berikut :

Tanggal 31 Maret 2018, Gedung Kesenian Nyi Mas Rarasantang, Cirebon.

Tanggal 2 April 2018, Kampung Nusantara, Pangandaran.

Tanggal 4 April 2018, Gedung Teater Arena Kampung Budaya, Karawang.

Tanggal 6 April 2018, Bukit Wisata Kiram Martapura, Banjarmasin.

Tanggal 8 April 2018, Gedung Olah Seni Disparekraf, Palangkaraya.

“Teater Keliling selalu memberikan penampilan yang unik dan senantiasa menampilkan pertunjukan yang memiliki pesan-pesan kemanusiaan dan rasa cinta terhadap bangsa. Dalam program ini Teater Keliling juga mengadakan workshop teater, dan memberikan kesempatan agar penonton di daerah dapat berkolaborasi dalam pementasan. Hal ini bertujuan agar penonton bisa melebur dengan pertunjukan sehingga nilai yang ingin disampaikan lebih mengena kepada hati penonton terutama generasi muda sebagai penerus bangsa,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.

Sang Saka merupakan kelanjutan dari lakon Jas Merah yang pernah ditampilkan di delapan kota pada tahun 2016 dan kelanjutan dari lakon Sang Saka yang ditampilkan di lima kota pada bulan April dan Agustus 2017. Naskah ini merupakan karya Rudolf Puspa dan Dolfry Inda Suri dan disutradarai oleh Rudolf Puspa yang berkisah tentang reuni tiga anak muda yaitu, Komer, Koor dan Patty yang sudah lama tidak berjumpa. Ketiganya sepakat untuk mencari harta karun yang sedang ramai di media sosial.

Harta karun berhasil mereka temukan, akan tetapi harta karun tersebut bukanlah sesuatu yang mereka bayangkan. Mereka justru menemukan sesosok Sang Saka yang telah lama terkubur. Sang Saka membawa mereka ke dalam sebuah dunia imajiner dimana terjadi napak tilas Proklamasi kemerdekaan 1945.

“Sebagai generasi penerus, kami merasa sangat penting untuk mempelajari dan mengenalkan kembali akan sejarah bangsa ini. Karena arah tujuan dari Negara Indonesia pun berada di tangan kami. Hadirnya Sang Saka di berbagai kota menjadi salah satu cara agar penonton yang menyaksikan dapat mengambil nilai positif dari pementasan yang kami sajikan. Selain itu, tentunya harapan dari Teater Keliling agar melalui seni pertunjukan, generasi muda dapat lebih mencintai tanah air dan membesarkan bangsa,” ujar Dolfry Inda Suri, Ketua Yayasan Teater Keliling.

Teater Keliling berdiri sejak 13 Februari 1974. Selama 44 tahun terus berkeliling dari Sabang sampai Merauke dan 11 negara di dunia dengan mementaskan lebih dari 1600 pertunjukan untuk terus menebarkan nilai-nilai kemanusiaan demi Indonesia yang lebih baik melalui pendidikan karakter dan mental. Saat ini Teater Keliling terus mengajar teater di sekolah-sekolah menengah dan menengah ke atas dengan tujuan menebarkan manfaat positif dari seni berteater yaitu pengembangan karakter, emosi serta kerja kolektif dan tanggung jawab tim.

Semoga kegiatan ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya