Berpadu Dalam Jejak Kirana Nusantara

Posted : 24 Sep 2018

Rangkaian kegiatan Djarum Beasiswa Plus bagi Beswan Djarum 2017/2018 akan segera memasuki tahap akhir. Beswan Djarum yang berasal dari Aceh hingga Papua telah berkumpul di Semarang sejak Kamis (19/9) lalu. Mereka mempersiapkan sebuah pertunjukkan kolosal bertajuk Jejak Kirana Nusantara yang akan digelar pada Selasa (25/9) malam.

Dengan latar belakang yang beragam, kemampuan yang belum tentu seragam, mereka harus bisa menyajikan pertunjukkan musikal yang menggabungkan antara teater, tarian dan paduan suara. Mereka hanya memiliki waktu empat hari untuk mempersiapkan diri.

“Jika tahun sebelumnya kami selalu menggelar Malam Dharma Puruhita di awal sebagai pelantikan mereka setelah mereka lolos seleksi, maka tahun ini kami menggelar Malam Dharma Puruhita di akhir program, jadi mereka bisa mengaplikasikan apa yang mereka dapat dari pembekalan sebelumnya dan mengingatkan kembali apa yang sudah mereka dapatkan sebelumnya. Dan nation building kali ini menjadi muara, puncak pembekalan softskill kita,” ujar Program Associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Laksmi Lestari.

Tahun ini, Malam Dharma Puruhita akan menampilkan kilas balik perjalanan bangsa dengan judul Jejak Kirana Nusantara. Beswan Djarum hanya memiliki waktu empat hari untuk berlatih.

“Dengan waktu yang singkat, mereka yang memiliki latar belakang berbeda harus bisa membaur dan menyatukan visi. Mulai dari kedatangan mereka dari masing-masing daerah, mereka bisa berbaur, latihan juga mereka bisa lebih berbaur. Kita bicara latar belakang berbeda tetapi mereka punya kesempatan sama. Di sini mereka diajarkan bagaimana mereka harus bekerjasama, berbagi visi,” lanjutnya.

Format Malam Dharma Puruhita pun selalu diisi dengan pergelaran yang dipadukan dengan budaya dan sejarah bangsa. Ini menjadi bagian dari bagaimana Bakti Pendidikan Djarum Foundation terus berusaha untuk memberikan wawasan kebangsaan kepada para Beswan Djarum.

“Wawasan kebanggsaan itu bisa tumbuh kalau kita tahu identitas kita, maka kita akan punya kebanggaan. Kebanggaan yang paling bisa diterima itu ya kita punya kekayaan. Mulai dari kekayaan sejarah, budaya, kekayaan alamnya, sehingga akhirnya pagelaran seni itu mengambil dari keunikan-keunikan itu,” ujarnya.

Laksmi melanjutkan bahwa Jejak Kirana Nusantara itu adalah sebagai salah satu istilah yang mencoba memberikan apresiasi kepada jejak sejarah bangsa Indonesia, sementara Kirana sebagai suatu cahaya yang merupakan simbol dari Beswan Djarum yang sudah kami berikan pelatihan, dan Nusantara sebagai satu pertanda adalah mereka sudah siap menjadi yang terdepan untuk menjaga bangsa Indonesia.

Rangkaian Nation Building sendiri diisi dengan berbagai kegiatan lainnya. Seperti talkshow yang kali ini mengangkat tema Pancasila Bagi Generasi Muda dan cultural visit.  

“Nation Building juga menjadi momentum kita bertemu dengan banyak rektor perguruan tinggi mitra program. Bahwa kami sudah memberikan beragam pelatihan kepada Beswan Djarum, dan mereka siap berkarya nyata di masyarakat. Pancasila menjadi tema tahun ini, karena kita bisa lihat langsung banyak tantangan di dunia digital. Ini waktu yang tepat untuk membekali mereka,” lanjutnya.

Melalui rangkaian Djarum Beswan Plus, diharapkan seluruh Beswan Djarum akan memiliki karakter yang kuat, jiwa kepemimpinan, wawasan kebangsaan dan memberikan karya nyata.

“Teman-teman Beswan Djarum sudah dibekali bahwa karakter itu penting untuk bisa bekerja sama, sebagai pemimpin mereka punya kecakapan untuk mengelola emosi, memotivasi, dan berkomunikasi. Wawasan kebangsaan itu mereka bisa mengerti peran mereka, dan memberikan karya nyata dalam waktu yang tidak terlalu lama dan itu semua bisa kita dapatkan dengan rangkaian Nation Building,” pungkas Laksmi.

 

 


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya