Kegiatan Suluk Maleman Tahun 2017

Posted : 02 Jan 2018

Suluk Maleman adalah acara rutin bulanan yang dirancang sebagai ajang untuk silaturrahim pikiran, mengaji masalah-masalah yang dihadapi bangsa, baik di tingkat lokal maupun nasional. Acara ini sejak awal digagas sebagai oase untuk merekatkan kembali ikatan kemanusiaan, kemasyarakatan dan kebangsaan.

Kegiatan yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation ini berlangsung rutin setiap bulan bertempat di Rumah Adab Indonesia Mulia, Jalan P. Diponegoro No 94, Pati, Jawa Tengah, dengan menghadirkan kegiatan pentas seni dan diskusi Budaya. Beragam tema dihadirkan dalam Suluk Maleman tahun 2017.

Pada bulan Januari 2017, tema yang diangkat adalah “Bukan Bangsa Kemarin Sore”, dengan menghadirkan pembicara KH. Yusuf Chudlori dan Sutanto Mendut. Pada bulan Februari 2017 dengan tema ““Tubuh Yang Terkoyak, Bangsa Yang Terayak”, dengan menghadirkan pembicara Lily Wahid, Bambang Wiwoho, Dr. Bambang Sadono dan KH. Dr. Abdul Ghofur Maimoen. Pada bulan Maret 2017 dengan tema “Yang Sangsai, Yang Tergadai”,menghadirkan pembicara  Sabrang Mowo Damar Panuluh atau lebih dikenal dengan panggilan Noe Letto dan KH. Dr. Abdul Ghofur Maimoen. Pada bulan April 2017 dengan tema “Mampir Mabuk”, dengan menghadirkan pembicara Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun. Pada bulan Mei 2017 dengan tema “Ahlu Ra Genah Wal Bubrah”, dengan pembicara Dr. Bambang Sadono, Budi Maryono dan Agus Pramono. Pada bulan Juni 2016 dengan tema “Berburu Gading Yang Tak Retak”, dengan menghadirkan pembicara KH. Dr. Abdul Ghofur Maimoen dan Kiai Budi Harjono.

Pada bulan Juli 2017 dengan tema "Ngono Yo Ngono Ning Ojo Semono”, menghadirkan pembicara Prof. Dr. Saratri Wilonoyudho, Drs. Ilyas M.Ag, Budi Maryono, dan Eko Tunas. Pada bulan Agustus 2016 dengan tema “Negeri 1001 Cerita”, menghadirkan pembicara Ali Fathkan, Muhammad Aniq, dan Muhajir Arrosyid. Pada bulan September 2017 dengan tema Iqra’ Negeri”, menghadirkan pembicara Prof. Dr. Saratri Wilonoyudho, KH. Muzammil dan Drs. Ilyas M.Ag. Pada bulan Oktober 2017 dengan tema “Retak Cermin Dibelah Bangsa”, menghadirkan pembicara KH. Abdullah Umar Fayumi, Drs. Ilyas M.Ag, Ali Fathkan, Muhammad Aniq dan Muhajir Arrosyid. Pada bulan Nopember 2017 dengan tema “Akal Sakit, Bangsa Dihimpit”, menghadirkan pembicara KH. Abdullah Umar Fayumi. Pada bulan Desember 2017 dengan tema “Dongeng Negeri Tanpa Dongeng”, menghadirkan pembicara Hasan Aoni Azis, Dr. Agus Pramono, dan Budi Maryono.

Kegiatan ini semoga menjadi inspirasi bagi masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya dan meningkatkan rasa cinta pada budaya sendiri. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya