MUSIK KERONCONG, KEMBALI GEMILANG

Posted : 15 Dec 2011

LANGGAM TIGA HATI, pagelaran musik keroncong  dikemas dalam konsep orkestra, sukses digelar pada 13 Desember 2011 di Grand Ballroom The Ritz Carlton Jakarta Pacific Place. Erwin Gutawa sebagai komposer mengemas pertunjukan tersebut dengan menampilkan musik keroncong dalam komposisi yang lebih kontemporer dan Jay Subijakto sebagai art director membuat tata panggung bernuansa elegan dan sangat artistik.

Musik keroncong adalah salah satu bagian yang tak terpisahkan dalam perjalanan Indonesia sebagai sebuah bangsa. Namun, perkembangan keroncong dalam satu dekade belakangan ini cukup memprihatinkan karena sedikitnya minat untuk mengeksplorasi jenis musik ini. Keroncong asli Indonesia kini semakin tersisih karena dianggap tidak sesuai lagi dengan perkembangan jaman. Padahal dulu Indonesia sempat dipandang dunia lewat musik keroncong. Contoh kecilnya adalah ketika pemerintah Jepang memberikan apresiasi khusus terhadap mendiang Gesang dengan Bengawan Solo-nya yang melegenda. 

 
Berangkat dari keprihatinan ini, Djarum Apresiasi Budaya bekerjasama dengan Majalah Bazaar Indonesia, Sariayu Martha Tilaar dan BCA Prioritas menghadirkan kegiatan Bazaar Fashion Celebration-Langgam Tiga Hati, yang memang sengaja digelar sebagai apresiasi dan tribute terhadap keroncong. Helatan akbar ini adalah terobosan baru yang mampu menyatukan fashion sebagai elemen utama Lifestyle modern, dengan musik keroncong yang oleh sebagian orang dianggap kolot.
 
Tema Langgam Tiga Hati terinspirasi dari Lagu legenda “Langgam Tiga Biola” yang berkisah mengenai tiga tokoh perjuangan Indonesia, Soekarno, Hatta, dan Syahrir. Sedangkan Langgam Tiga Hati berkisah mengenai tiga tokoh fashion Indonesia, tiga hati yang mencintai budaya dengan tulus melalui karya terbaiknya, yakni BINHouse, Eddy Betty, dan Ghea Pangabean. Para designer ini menghadirkan mahakarya dengan menonjolkan kekhasan dan karakter masing-masing dengan akar budaya Indonesia. 
 
Langgam Tiga Hati juga merupakan malam dana untuk Yayasan Onkologi Anak Indonesia dan Yayasan Penyantun Anak Asma Indonesia, dimana hasil bersih dari pelaksanaan kegiatan ini akan disumbangakan ke kedua yayasan tersebut sebagai bukti nyata partisipasi dunia fashion Indonesia dalam kegiatan sosial.
 
Djarum Apresiasi Budaya dalam pagelaran ini turut mempromosikan Batik Kudus dan bekerjasama dengan perancang busana Eddy Betty, mempersembahkan desain-desain cantik yang mengangkat tema Loves Batik Kudus. 
 
Kegiatan ini dilakukan agar masyarakat Indonesia dapat lebih mengenal dan memberikan apresiasi terhadap budaya yang dimiliki oleh negeri tercinta. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia. Karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.
 

Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya