Percepatan Pencapaian MDGs 2015 Melalui Program Sanitasi Sekolah Bersama Bank Mandiri dan Djarum Foundation

Posted : 26 Mar 2013

Dengan ditandatanganinya “Deklarasi Millenium” pada tahun 2000, seluruh pemimpin dunia termasuk Indonesia telah mejalin komitmen untuk mempercepat pembangunan kualitas hidup manusia pada tahun 2015 mendatang. Komitmen tersebut dijabarkan dalam beberapa tujuan dan target yang kita kenal dengan istilah Millenium Development Goals (MDGs). Pemerintah telah mengupayakan akselerasi mencapai tujuan MDGs, salah satunya pada poin 7C, yakni menurunkan separuh porsi penduduk yang tidak memiliki akses yang berkelanjutan terhadap air minum yang aman dan sanitasi dasar pada 2015.

Untuk mewujudkan penduduk Indonesia dalam memiliki akses sanitasi yang aman dan sumber air bersih yang berkelanjutan, bukanlah semata-mata menjadi tugas pemerintah tetapi juga seluruh elemen masyarakat di negeri ini.

Bank Mandiri bersama Djarum Foundation berinisiatif untuk turut mengakselerasi pencapaian tujuan MDGs melalui program Sanitasi Sekolah di Kabupaten Kudus. Program ini bertujuan agar warga Kudus, khususnya siswa dan santri, memiliki kesadaran sanitasi yang tinggi dalam menunjang proses belajar mengajar, serta semakin banyak masyarakat yang memiliki akses terhadap air bersih.

Pada tanggal 14 Maret 2013, bertempat di SMK Negeri 3 Undaan program Sanitasi Sekolah resmi diluncurkan melalui penandatanganan prasasti oleh Fransisca N. Mok selaku Managing Director Corporate Banking Bank Mandiri, Victor R. Hartono selaku President Director Djarum Foundation, serta Bupati Kudus H. Musthofa.

Dana program tersebut berasal dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) / Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) Bank Mandiri dan Djarum Foundation.

Wastafel Toilet

Program Sanitasi Sekolah ini meliputi pembangunan sarana fisik maupun non fisik. Pembangunan fisik meliputi; pembangunan toilet, pengembangan sumber energi alternatif biogas dan sumur resapan. Sedangkan pembangunan non fisik meliputi; pendidikan sanitasi berbasis sekolah bagi siswa dan santri di Kabupaten Kudus. Seluruh rangkaian kegiatan tersebut dimulai sejak awal tahun 2013 serentak di tiga lokasi, yakni; SMK Negeri 3 Undaaan, Pesantren Manalul Huda Kalirejo dan Masjid Karang Turi di Kecamatan Kaliwungu.

Program Sanitasi Sekolah ini difasilitasi oleh Asosiasi Toilet Indonesia, suatu organisasi nirlaba yang merupakan bagian dari Asosiasi Toilet Dunia. Fasilitas fisik sanitasi yang dibangun oleh Bank Mandiri dan Djarum Foundation telah memenuhi standar yang ditentukan oleh Asosiasi Toilet Indonesia, yaitu toilet kering dengan ventilasi yang baik dan pencahayaan alami yang cukup. Jumlah toilet yang dibangun juga proporsional dengan banyaknya siswa di sekolah ini, dimana satu toilet selayaknya digunakan untuk dua puluh lima siswa pria atau dua puluh siswa putri. Limbah dari toilet tersebut kemudian akan diolah menjadi biogas yang dapat dimanfaatkan siswa sebagai energi alternatif bahan bakar kompor serta sumber penerangan.

Di samping itu, melalui program ini dibangun juga sumur resapan sebagai solusi atas kelangkaan air di Kabupaten Kudus, terutama saat kemarau tiba.  Di lokasi ini dibuat tiga sumur resapan guna menampung air hujan dan air dari sungai untuk ditabung dalam lapisan tanah. Air yang telah ditampung dalam sumur resapan lalu dialirkan menuju sumur produksi, yang mampu mengeluarkan debit sebesar 10 liter per menit pada musim hujan, atau 2 liter per menit pada musim kemarau. Selain untuk sumber air bersih, sumur resapan ini juga berfungsi untuk menjaga kualitas air tanah dan mencegah terjadinya erosi tanah.

Pendidikan Sanitasi Mulai Ditanamkan Sejak Dini Kepada Siswa-Siswi Pesantren Manalul Huda

Tidak berhenti sebatas pembangunan fisik saja, hal yang lebih penting dari program ini adalah pembekalan pendidikan sanitasi bagi siswa dan santri di lingkungan Kabupaten Kudus. Melalui pembekalan tersebut, sebagai insan yang berpendidikan diharapkan mereka dapat menerapkan dan memberikan pemahaman bagi lingkungan sekitarnya, akan pentingnya sanitasi yang aman.

“Anak adalah agent of change, mereka adalah aset masa depan Negara kita. Pembelajaran tentang sanitasi menjadi program yang sangat tepat diterapkan di sekolah-sekolah, untuk menghasilkan anak Indonesia yang berkualitas ke depannya,” ungkap Naning Adiwongso, Ketua Asosiasi Toilet Indonesia.

“Sanitasi di sekolah merupakan suatu komponen penting yang kerap terlupakan dalam menciptakan suasana belajar mengajar yang baik di sekolah, madrasah dan pesantren. Selain untuk meningkatkan kualitas pendidikan, program yang berkelanjutan ini turut mempercepat pencapaian target MDGs dalam hal akses terhadap sanitasi aman dan air bersih bagi seluruh warga di Kabupaten Kudus.” papar Primadi H. Serad, Program Director Djarum Foundation.


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya