Mabar yang Penuh Gengsi

Posted : 02 Mar 2014

Ada hal yang menjadi simbol prestisius dari setiap acara Main Bareng (Mabar) forum PB Djarum. Ya, dalam acara Mabar ini tentu diadakan turnamen dimana para pemenangnya akan berhak membawa pulang hadiah, namun yang paling bergengsi bagi mereka adalah pialanya itu sendiri.

“Anggota forum sebetulnya tidak terlalu memperhitungkan hadiahnya, tetapi piala menjadi hal yang prestisius diantara anggota forum,” ujar koordinator Mabar, Hendri Kustian.

Memang sepertinya cawan itu menjadi simbol dan kebanggaan tersendiri bagi penggiat forum. Mereka yang sudah berhasil meraih piala tentu bisa lebih berbangga dan bisa digunakan sebagai senjata untuk adu gengsi dengan peserta lain.

“Piala ini sendiri dirintis sejak Mabar ke-6, bahkan juara di Mabar sebelumnya juga ingin mendapatkan piala yang sama,” tuturnya.

Memang rasa kekeluargaan terasa sangat kental di ajang kejuaraan bergengsi penggiat forum ini. Mereka layaknya kawan lama yang sudah lama tak saling bersua, untuk kemudian berbagi waktu dan menghabiskannya bersama. Dan mereka akhirnya memiliki gimmick tersendiri yang menjadi kebanggaan mereka selain piala para juara.

“Kaos pun bahkan sudah banyak yang order. Saya misalnya dapat beberapa kaos, nanti pasti ada anggota yang sudah meminta kaos ini. Meskipun sudah saya pakai, tapi kaos ini menjadi simbol tersendiri diantara kami,” tutur Ookkii, seorang member yang datang dari Bandung.

Banyak di antara mereka yang sudah mengikuti Mabar sejak awal. Ada beberapa yang hanya absen di salah satu Mabar, bahkan kaos pun menjadi item yang wajib mereka koleksi dan menjadi kebanggaan tersendiri.

Belum usai Mabar ke sepuluh, para anggota pun sepertinya sudah ingin mempersiapkan kota berikutnya untuk dijadikan tuan rumah Mabar. Tentu saja mereka yang datang dari Bandung ingin Mabar kembali diadakan di Kota Kembang, terlebih lagi dua penyelenggaraan sebelumnya berlangsung sangat meriah.

“Kami ingin mengusulkan agar Mabar kembali digelar di Kota Bandung, karena di dua penyelenggaraannya Mabar selalu berlangsung meriah. Dan saya berharap bisa lebih dipenuhi lagi oleh peserta lainnya,” pungkas Ookkii.

Dengan sudah digelarnya 10 kali Mabar, kira-kira kota mana yang pantas untuk menjadi tuan rumah Mabar berikutnya? Haruskah diadakan di Kota yang sudah menjadi tuan rumah Mabar? Atau mencari Kota lain yang untuk pertama kalinya menggelar Mabar? Silahkan anda tentukan sendiri sobat PB Djarum. (IR)


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya