Sosialisasi Pencegahan Kebakaran kepada Warga Kelurahan Krendang, Kecamatan Tambora

Posted : 30 May 2014

Kecamatan Tambora, Jakarta Barat merupakan wilayah di DKI Jakarta yang kerap dilanda kebakaran. Padatnya penduduk, banyaknya bangunan semi permanen, instalasi listrik yang semrawut, serta kurangnya antisipasi warga merupakan beberapa faktor yang menyebabkan kawasan ini dikenal sebagai zona merah. Dari Januari hingga Mei ini, sudah ada 11 kasus kebakaran di Tambora, dan angka ini merupakan yang tertinggi untuk wilayah Jakarta Barat. 

Untuk terus menekan angka kebakaran, Sumbangsih Sosial Djarum Foundation bekerja sama dengan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta, dan Kecamatan Tambora melakukan Sosialisasi, Pelatihan, dan Pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan Kebakaran di Wilayah Kecamatan Tambora. Pembentukan Satgas ini telah dilakukan sejak 2012 lalu.   Kepala  Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta Subejo mengatakan, sampai Desember 2013 di wilayah Tambora terjadi 42 kejadian kebakaran.

“Namun, yang membanggakan adalah meningkatnya peran aktif warga, 28 kebakaran awal bisa dipadamkan oleh warga sendiri, sedangkan unit Dinas Pemadam Kebakaran hanya perlu menangani 14 kejadian kebakaran lainnya,” ujar Subejo saat sosialisasi pencegahan kebakaran kepada 150 warga RW 04 dan RW 05 Kelurahan Krendang, Kecamatan Tambora, Minggu (24/5). 

Dikatakan Subejo, warga Jakarta khususnya yang tinggal di daerah rawan kebakaran, kini lebih sigap dan peduli dalam penanggulangan kebakaran. Tidak hanya itu, kepedulian akan instalasi listrik juga meningkat. Hal ini tidak terlepas dari peran serta masyarakat, pemerintah setempat dan Djarum Foundation yang konsisten memberi penyuluhan dan pelatihan kepada warga yang tinggal di daerah rawan kebakaran. 

"Dengan upaya penyuluhan dan pelatihan, warga menjadi lebih peduli dan sanggup menangani kebakaran sejak tahap awal. Sehingga tingkat resiko kerugian akibat kebakaran menurun. Ada peningkatan kemampuan masyarakat dan penurunan risiko bahaya kebakaran," katanya.


Materi yang diberikan dalam sosialisasi dan pelatihan pencegahan kebakaran adalah pengenalan instalasi listrik, tabung gas, unsur-unsur pembentuk api dan macam-macam alat pemadam kebakaran. Hingga kini, sudah ada 1.800 warga yang diberi pelatihan selama hampir dua tahun. Ke-1800 warga tersebut berasal dari 15 RW dan 5 kelurahan. “Khusus di wilayah RW binaan, angka kebakarannya adalah nol persen. Artinya sosialisasi yang dilakukan oleh Djarum Foundation dan Dinas Pemadam Kebakaran berhasil mempengaruhi perilaku dan sikap terhadap bahaya kebakaran,” ujarnya. 

Menurut Program Manager Sumbangsih Sosial Djarum Foundation, Budi Darmawan, masyarakat yang terlatih diharapkan dapat melakukan upaya pencegahan kebakaran pada lingkungan sekitar sekaligus mampu  dan sigap menangani kebakaran dalam skala tertentu. “Mereka dilatih cara-cara pemadaman api, mulai dengan peralatan sederhana seperti karung basah hingga penggunaan tabung pemadam api,” katanya.

Pelibatan warga merupakan aspek utama dalam upaya pencegahan kebakaran ini. Kebakaran hunian merupakan salah satu masalah sosial yang sebenarnya dapat diminimalisir bila terdapat partisipasi aktif warga dalam pencegahan dan penanganan. Wakil Wali Kota Jakarta Barat M Yuliadi mengatakan, pelatihan pencegahan kebakaran tersebut sangat penting.

“Masyarakat yang mengikuti pelatihan ini tentu akan mendapatkan banyak ilmu atau pengetahuan mengenai seputar kebakaran, mulai dari pencegahan hingga pemadamannya. Kami berharap, pelatihan akan lebih diperluas lagi sehingga kebakaran di Jakarta Barat dapat ditekan,” ujarnya

Sumber: Suara Pembaruan


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya