Pagelaran Tari "Kemilau Legong"

Posted : 03 Dec 2014

Bengkel Tari AyuBulan, yang dipimpin oleh maestro tari Bulantrisna Djelantik dan didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation sukses menggelar pagelaran  tari “Kemilau Legong”, pada hari Minggu 30 November 2014, di Goethe-Institut, Jakarta. Menampilkan beberapa jenis tari Legong kuno yang telah langka, pagelaran ini juga menandai perjalanan 20 tahun Bengkel Tari AyuBulan.

“Legong adalah puisi tari yang berakar tarian kuno Gambuh dan tarian sakral Sanghyang. Ia telah menjelma menjadi salah satu tari klasik khas Bali yang memiliki perbendaharaan gerak yang kompleks penuh getaran, bergantian lentur dan patah, halus dan kuat, dan terikat dalam bingkai aturan (pakem) dengan landasan struktur tabuh palegongan yang dinamis,” ungkap Bulantrisna Djelantik.

Melalui pagelaran ini Bengkel Tari AyuBulan ingin kembali memperkenalkan keragaman dan keunikan Tari Legong pada masyarakat luas, khususnya pada generasi muda, sebagai cara untuk menumbuhkan rasa cinta, apresiasi, dan bisikan untuk semakin giat melestarikan pusaka budaya bangsa. 

Dalam persembahan karya di peringatan dua dasawarsa berwujud “Kemilau Legong” ini, tujuan akhir Bengkel Tari AyuBulan adalah ikut berperan menyumbangkan butiran manik-manik dalam untaian seni pertunjukan Nusantara yang beraneka warna, untuk terus membangun jati diri kita sebagai bangsa Indonesia yang mencintai budayanya.

Semoga kegiatan ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya