Lima ratus Warga Samas, Bantul Mendapatkan Pemeriksaan Gratis
Lima Ratus warga, mengikuti pengobatan gratis yang digelar Djarum Foudation, Pangkalan TNI Angkatan Laut (AL) Yogyakarta, dan Yayasan Bangun Sehat Indonesiaku (YBSI).
Pengobatan dipusatkan di Pos Angkatan Laut (Posal) Samas, Desa Ngepel, Kelurahan Srigading, Kecamatan Sanden, Kebupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (11/4/2015).
Program Asosiate Djarum Foundation, Rahma Mochtar, menyatakan pengobatan gratis ini dilakukan secara berkelanjutan di sejumlah daerah di Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
”Kami terus mendukung kegiatan TNI AL dan YBSI menggelar bakti sosial pengobatan gratis,” katanya dalam rilis di Semarang, Minggu (12/4/2015).
Di samping pengobatan gratis, imbuh Rahma Mochtar, Djarum Foundation juga melakukan operasi katarak gratis bagi masyarakat kurang mampu. Ketua tim medis dari YBSI, dr Hisnindarsyah, mengatakan berdasarkan pendataan jumlah warga yang datang mencapai 500 orang.
”Untuk pendataan warga kami bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Bantul dan Posal Samas Pangkalan TNI Al Yogyakarta,” katanya.
Dari hasil pemeriksaan kesehatan, lanjut dia, sebagian besar warga Samas dan sekitarnya menderita penyakit ketuaan, antara lain asam urat, hipertensi, dan penyakit kulit.
”Peyebab penyakit ini karena faktor sosial ekonomi masyarakat yang masih rendah,” ungkapnya.
Untuk melakukan pemeriksaan warga, YBSI menerjunkan tenaga kesehatan terdiri dari dua dokter spesialis dalam, empat dokter umum, dua dokter muda, apoteker, dan sejumlah relawan.
Tenaga kesehatan ini masih didukung dari pihak Pangkalan TNI AL Yogyakarta yang menurunkan satu dokter umum dan puluhan perawat.
Komandan Pangkalan TNI AL Yogyakarta, Kol. Kartoli menyambut baik kegiatan bakti sosial pengobatan gratis bagi masyayarakat tersebut. ”Kami berharap kegiatan pengobatan gratis ini bisa dilakukan secara rutin guna membantu masyarakat,” harap dia.
Apa yang dilakukan di Samas, Bantul ini merupakan rangkaian dari pelayanan pengobatan gratis yang dilakukan sejak 2013 khususnya warga kurang mampu di pesisir utara dan selatan Jawa.
