Teater Pandora Mempersembahkan "Pernikahan Darah”

Posted : 20 Jan 2016

Lakon “Pernikahan Darah” yang dipersembahkan oleh Teater Pandora dan didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation digelar pada tanggal 15-17 Januari 2016, bertempat di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Bercerita tentang perempuan, dendam, cinta dan permusuhan antar keluarga. Permusuhan antara lelaki untuk seorang perempuan dalam memperebutkan cinta. Meski sudah dicampakkan oleh Leonardo, Helena sang perempuan yang masih menaruh hati kepada Leonardo memutuskan untuk menikah dengan seorang pemuda yang bernama Antonio. Inang, ibu dari Antonio belum bisa melupakan luka, tatkala harus kehilangan suami dan anak laki-laki tertua di tangan keluarga Leonardo.

Dendam lama belum lagi usai, sementara itu Leonardo memilih untuk menikahi sepupu Helena dan kehidupan keluarga mereka jauh dari bahagia karena Leonardo belum mampu melupakan Helena. Sementara itu Bulan dan Maut menunggu mereka ditengah hutan.

Secara keseluruhan, apa yang tersaji dalam lakon ini adalah tragedi. Inang, Helena dan Istri Leonardo merupakan tiga perempuan yang mewakili perasaan kehilangan, kesedihan dan kekuatan dari dendam, pengkhianatan dan cinta.

Teater Pandora mengadaptasi ulang naskah ini melalui konsep realis-magis. Pendekatan aktor yang kuat dalam penokohan menjadi dasar dari penyutradaraan. Adapatasi cerita diangkat melalui kebudayaan Batak (Sumatera Utara) sebagai pilihan utama diantara keberagaman yang ada di nusantara. Tradisi Spanyol yang lekat di naskah asli digabungkan dengan tradisi Batak untuk melihat benang merah diantara keduanya.

Semoga kegiatan ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya