Teater Koma Gelar Semar Gugat

Posted : 15 Mar 2016

Setelah 20 tahun berlalu, Teater Koma yang didukung oleh Djarum Apreasiasi Budaya kembali mengangkat Semar Gugat ke panggung pertunjukan. Semar Gugat digelar di Gedung Kesenian Jakarta, Pasar Baru mulai dari tanggal 3-10 Maret 2016.

“Teater Koma sebagai salah satu teater yang konsisten untuk memproduksi karya seni pertunjukan yang apik dan tak lekang dimakan zaman. Seperti lakon Semar Gugat yang sudah dipentaskan 20 tahun lalu kini dikemas dengan tampilan baru namun tetap memberikan sentuhan khas Teater Koma. Melalui sajian artistik yang indah dan detil serta kemampuan akting para pemainnya yang luar biasa, Teater Koma mampu menginspirasi generasi muda untuk melakukan eksplorasi dan menghasilkan karya-karya kreatif,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.

Semar Gugat yang pernah dipentaskan di tahun 1995 ini, membuat sang penulis, N. Riantiarno mendapat penghargaan South East Asia Writers tahun 1998 di Thailand yang diserahkan oleh putra mahkota Thailand, Pangeran Maha Vajiralongkorn.

“Lakon Semar Gugat menjadi sarana untuk menyampaikan kritik sosial yang kerap terjadi di masyarakat. Dikemas dengan kreatif sehingga menampilkan pertunjukan yang menarik dan tentunya menghibur penonton yang hadir. Kami harap pertunjukan ini akan menghibur dan penonton yang hadir memahami pesan moral yang kami sampaikan dalam lakon ini,” tutur Nano Riantiarno, sang sutradara pementasan Semar Gugat.

Selain mendukung pertunjukan, Djarum Apresiasi Budaya juga berpartisipasi dalam program apresiasi seni pertunjukan Teater Koma, yaitu sebuah program yang bertujuan untuk mengajak guru, mahasiswa, dan perwakilan pekerja seni teater di Jakarta untuk menonton pertunjukan Teater Koma. Program ini diharapkan memberikan ruang apresiasi bagi masyarakat terutama yang belum pernah menonton karya Teater Koma sebelumnya, sehingga mereka menemukan referensi mengenai sajian artistik serta konsep dramaturgi yang detil dari karya Teater Koma.

Semoga kegiatan ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.

 



Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya