Wayang Orang LPP RRI Surakarta Mempersembahkan “Abimanyu Wuyung, Gareng Gandrung”

Posted : 15 May 2016

Wayang Orang LPP RRI Surakarta yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation sukses mempersembahkan program Njajah Desa Milang Kori, sebuah pergelaran Wayang Orang dengan  lakon “Abimanyu Wuyung, Gareng Gandrung” pada tanggal 14 Mei 2016 di Museum Kars, Pracimantoro, Wonogiri Jawa Tengah.

Pertunjukan ini menceritakan tentang kisah kasih Raden Abimanyu dengan Dewi Siti Sendari yang terancam karena ternyata Raden Lesmanamandrakumara, Putra Mahkota Astinapura juga menaruh hati  kepada Dewi Siti Sendari. Masalah semakin meruncing tatkala Prabu Baladewa yang mendukung Raden Lesmanamandrakumara berselisih dengan Gatotkaca dan Antasena . Atas peristiwa ini Raden Abimanyu dilarang menemui Dewi Siti Sendari yang menyebabkan ia begitu gundah gulana patah hati.

Raden Antasena  yang dikaruniai kecerdikan memberikan jalan keluar agar Raden Abimanyu dapat menemui Dewi Siti Sendari. Dengan kesaktiannya Raden Antasena menukar jiwa Raden Abimanyu dengan Jiwa abdinya salah satu Punakawan, Gareng.

Raden Abimanyu dalam rupa Gareng akhirnya dapat menemui Dewi Siti Sendari  walaupun pada awalnya ia harus meyakinkan Dewi Siti Sendari bahwa ia adalah Raden Abimanyu. Sementara istri Gareng terkagum-kagum digandrungi oleh Raden Abimanyu yang sesungguhnya berjiwa Gareng, suaminya sendiri.

Jalan keluar yang diberikan oleh Raden Antasena malah membawa masalah baru. Prabu Kresna pun turun tangan memberikan penyelesaian. Pada akhirnya Raden Abimanyu bersatu kembali dengan Dewi Siti Sendari.

Njajah Desa Milang Kori (NDMK) dalam bahasa gaul disebut “road show” atau pentas keliling. Ini merupakan kegiatan unggulan Wayang Orang RRI Surakarta, yang telah berlangsung semenjak 2012. Dalam istilah bahasa Jawa istilah bahasa Jawa yang kurang lebih artinya: menjelajah Desa membilang menghitung Kori (pintu). Secara luas memiliki makna menjelajah dari tempat satu ke tempat yang lain. Dengan demikian tekanan makna istilah NDMK bukan hanya kata 'desa' tetapi juga dimanapun tempat, termasuk juga kota.

Pentas NDMK adalah bagian dari upaya nyata mendekatkan wayang pada publik; Publik di sini memiliki makna masyarakat yang lebih luas, meliputi kewilayahan, usia, tingkat pendidikan, kemampuan ekonomi, profesi, status sosial dan sebagainya; Jadi diharapkan semua merasa memiliki dan mencintai wayang.

Semoga kegiatan ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya