Beta Maluku, Sebarkan Pesan Cinta Damai Lewat Lagu

Posted : 28 May 2011

Djarum Apresiasi Budaya kembali mempersembahkan Program Indonesia Kita, kali ini mengangkat tema Konser Cinta “BETA MALUKU” , Nyanyian Damai untuk Indonesia, di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki Jakarta pada 27 dan 28 Mei lalu, dengan Glenn Fredly sebagai sutradara sekaligus tim kreatif, bersama Butet Kartaredjasa, Agus Noor dan Djaduk Ferianto.

Dikemas dalam bentuk pentas musikal yang apik, spirit perdamaian terus dikumandangkan. Melalui lagu-lagu tradisional sampai lagu-lagu yang lebih popular dan kontemporer, Beta Maluku terus-menerus menyuarakan perdamaian.

Beta Maluku tidak lagi hanya sekadar bicara soal Maluku, tapi Indonesia. Bincang-bincang warung kopi oleh Om Koko, Om Zeth, dkk tak lagi hanya sekadar berisi lawakan, namun lebih sarat akan filosofi-filosofi Maluku yang butuh direnungkan. Seperti apa kata Om Koko, "Jang lain kuku lain, tapi lain keku lain." yakni, jangan saling menjatuhkan, tapi saling membantu satu sama lain. Glen Fredly ikut menyemarakan pada parodi kedua, berperan sebagai unsur generasi muda yang meminta hak waris akan esensi sebuah budaya yang bernama “Pela Gandong”.

Dijelaskan dalam parodi tersebut, Pela berarti perjanjian persaudaraan antara dua pemimpin negeri yang terkadang berbeda agama maupun pandangan diikat dalam satu sumpah yang tidak boleh dilanggar. Dalam perjanjian Pela, mereka wajib untuk saling membantu disaat terjadi bencana maupun perang, memberi perlindungan kepada saudara yang membutuhkan serta siap sedia memberi bantuan dalam pembangunan atau bantuan kesejahteraan negeri pela-nya. Sedang gandong berarti adik kandung.
Jadi Pela Gandong adalah ikatan layaknya saudara sedarah yang berlaku turun temurun. Dengan semangat Pela Gandong inilah maka diharapkan Indonesia banyak belajar, bahwa walau terdapat perbedaan dan keaneka-ragaman, perdamaian tetap terus terjaga.

“Inilah pentas yang merefleksikan cinta kami pada Indonesia, melalui nyanyian-nyanyian kami, juga kebudayaan yang tumbuh di masyarakat Maluku,” ujar Glenn Fredly, yang menjadi sutradara dan tim kreatif pementasan ini. “Tak heran banyak para seniman dan budayawan yang bersemangat mendukung acara ini.” tegas Glenn.

“Kami ingin menjadi bagian dari eksistensi budaya di Maluku, melalui lagu-lagu khas-nya yang menjadi kebanggaan Indonesia. Agar masyarakat Indonesia lebih mencintai budaya dan mempererat persaudaraan” demikian tambah Renitasari, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.
     
Pentas “Beta Maluku” itu didukung para seniman senior seperti Bing Leiwakabessy,  Zeth Lekatompessy, Bob Tutupoli, Barry Likumahuwa dan MC-komedian yang popular di Maluku, Om Koko. Juga kelompok Haunesa Etnika dan Rence Alfons, Maluku Hiphop Community, Mariony Saherlawan, Muhamad Irfan dan Bengkel Sastra Maluku, Paduan Suara Effata dan puluhan penari. Ini bukan sebuah konser musik yang biasa, yang hanya menampilkan lagu-lagu, tetapi menjadi gambaran sejarah yang tumbuh di masyarakat Maluku.


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya