Wayang Orang Bharata Mempersembahkan Pertunjukan Salya Wiratama (Reborn)

Posted : 08 Sep 2017

Mengulang sukses Karya Anak Panggung “Salya Wiratama”  yang dipentaskan oleh generasi Bharata ke 5 dan 6 pada tahun 2012 , maka Karya Panggung “Salya Wiratama” dipentaskan kembali dengan seluruah pemainnya adalah generasi Wayang Orang Bharata ke 7 dan ke 8. Kata “Reborn” yang disematkan di belakang judul lakon ini mengandung arti “dipentaskan kembali”. Ya, dipentaskan kembali oleh generasi penerus Bharata, regenerasi dari angkatan-angkatan terdahulu yang kini sudah semakin senja usianya.

Adalah suatu kebanggaan mempergelarkan wayang orang dengan seluruh pemainnya adalah generasi muda penerus bharata dan kelahiran Jakarta asli yang setiap harinya berkomunikasi dengan “Bahasa gaul : lo – gue” namun mampu menjadi pemain wayang orang dengan kemampuan yang bagus dengan tembang , dialog dan tarian .

Dalam pengembaraannya mencari Ilmu, Narasoma, putra mahkota Kerajaan Mandaraka, bertemu dengan Begawan Bagaspati, seorang resi berwujud raksasa. Dari sang begawan, Narasoma tak hanya memperoleh pendamping hidup, yakni Dewi Pujowati, tetapi juga kesaktian Aji Candabirawa yang dapat memunculkan raksasa demi raksasa dari tetesan darahnya.

Bangga dengan ilmunya, Narasoma menjadi pongah, hingga akhirnya terpaksa bertekuk lutut ditangan Raden Pandu dalam sayembara memperebutkan Dewi Kunti. Layaknya ksatria sejati, Narasoma mengakui kehebatan Raden Pandu, bahkan menyerahkan adiknya Dewi Madrim untuk diperistri sang pangeran dari Hastinapura itu yang kelak menurunkan para Pandawa.

Narasoma kemudian naik tahta dengan gelar Prabu Salyapati. Kesaktiannya membuat ia dihormati sebagai sesepuh Kurawa yang menguasai Hastinapura. Meski demikian, hati Prabu Salya tetap memihak para Pandawa, terutama kedua keponakannya yaitu Nakula dan Sadewa, buah pernikahan Raden Pandu dan Dewi Madrim. Sepeninggal kedua orang tua mereka, ksatria kembar ini dibesarkan oleh Dewi Kunti layaknya putra kandung sendiri.

Peperangan batin antara kesetiaan terhadap Negara Hastinapura yang dikuasai Kurawa dan kecintaannya kepada para putra Pandu berujung dalam perang Bharatayudha. Dalam pertempuran dahsyat di medan Kurusetra, Salya sang wiratama panglima unggulan gagah berani, akhirnya gugur demi kejayaan Pandawa.

Pertunjukan Wayang Orang Bharata berjudul Salya Wiratama (Reborn) yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation berlangsung pada 7 dan 8 September 2017, bertempat di Gedung Kesenian Jakarta , Pasar Baru, Jakarta.

Semoga kegiatan ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya