Kunjungan Jokowi ke stan SMK Raden Umar Said pada acara Rembuk Nasional 2017

Posted : 23 Oct 2017

Presiden Joko Widodo antusias menghadiri Rembuk Nasional 2017 yang dihelat di JIExpo Jakarta, Senin 23 Oktober 2017. Bertemakan "Membangun untuk Kesejahteraan Rakyat", Rembuk Nasional 2017  dalah wujud partisipasi masyarakat dan kalangan intelektual untuk mendalami sekaligus mengkritisi capaian tiga tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, dengan melibatkan dunia akademisi,  alangan intelektual, pelaku usaha, lembaga non pemerintah, dan masyarakat terdampak pembangunan seperti petani dan nelayan. Melalui Rembuk Nasional 2017, capaian pemerintah yang termaktub dalam  awacita hingga aplikasinya dalam RPJMN 2015-2019 beserta rencana strategi kementerian dan lembaga negara, telah ditelaah secara obyektif dan partisipatif.

Pada penutupan Rembuk Nasional 2017, Jokowi menerima beberapa rekomendasi dari 12 bidang  rembuk sebagai masukan untuk pemerintahan ke depan. Bidang tersebut antara lain, pengelolaan polhukam dan ketahanan nasional; menata ekonomi, industri, dan perdagangan; hingga pembangunan sumber daya manusia terbarukan dan pendidikan vokasi. Jokowi menyambut baik dan mengatakan rekomendasi tersebut bisa saja jadi Nawacita kedua.

Ini merupakan sambutan positif terhadap program pendidikan vokasi yang telah digagas oleh Djarum Foundation, yang menjadi salah satu bagian dari tim perumus 12 bidang rembuk. Hal ini terungkap saat mantan Wali Kota Solo itu berdialog dengan Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Primadi H. Serad kala kunjungannya di stan SMK Raden Umar Said, yang digelar sebagai bagian Rembuk Nasional 2017.

Dalam paparannya, Primadi menceritakan proses belajar mengajar yang inovatif pada program keahlian animasi di SMK Raden Umar Said Kudus, yang merupakan salah satu SMK binaan Djarum Foundation di Kabupaten Kudus. Kepada Presiden, Primadi mengatakan jika kurikulum dan fasilitas di SMK ini dibuat sedemikian rupa sehingga siswa yang belajar di sekolah tersebut merasa nyaman. “Sekolah masuk pukul 7 pagi dan pulangnya kadang menunggu hingga mereka diusir pukul 9 malam, karena mereka menikmati suasana belajar yang menyenangkan dan lebih mengutamakan praktek daripada teori.

Primadi menambahkan bahwa pihaknya mengajak terlebih dahulu diskusi dengan para pelaku industri animasi dalam merumuskan kurikulum untuk SMK. Menurutnya, hal itu penting untuk menentukan keterampilan apa saja yang dibutuhkan oleh dunia industri. “Jadi begitu mereka lulus bisa langsung terserap industri,” sambungnya kepada Jokowi. Fokus program pengembangan SMK dari Djarum Foundation juga mencakup pelatihan guru sesuai kurikulum dari industri, penyiapan infrastruktur, pemberian beasiswa, membuat unit usaha di sekolah, hingga membantu menyalurkan lulusannya ke dunia industri.

“SMK Raden Umar Said yang semula adalah sekolah percetakan itu, sekarang mempunyai studio animasi yang canggih yang tidak kalah oleh studio animasi besar sekelas Pixar,” tambah Primadi. Jokowi pun memuji sekolah tersebut. Menurut dia, SMK Raden Umar Said adalah model sekolah kejuruan yang bisa dicontoh oleh sekolah lain di seluruh Indonesia, dimana suasana kegiatan belajar mengajar sudah menyerupai suasana di industri.

Sebagai bagian program Djarum Foundation dalam mengembangkan sekolah kejuruan di Kabupaten Kudus, sekolah animasi ini dirintis mulai Juli 2015. Terdapat 16 SMK lainnya yang juga dibina diantaranya pada bidang keterampilan teknologi informasi, teknik, pelayaran, ekonomi kreatif, dan kepariwisataan. Tujuannya, mengembangkan SMK yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri sehingga menghasilkan lulusan yang siap pakai. Sebagai salah satu wujud sumbangsih Djarum Foundation dalam membangun Indonesia yang digdaya melalui pengembangan generasi muda bangsa.


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya