Loading...

Celebrating the Republic of Indonesia's Independence Day, Tambora Residents Race to Prevent Fires

Untuk menekan frekuensi kebakaran di DKI Jakarta, selain mengandalkan upaya pemerintah melalui Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Dinas Gulkarmat), diperlukan peran aktif masyarakat dalam memahami penyebab dan mampu melakukan penanggulangan awal kebakaran. Sejak tahun 2012, Djarum Subangsih Sosial melalui program Pelatihan Satuan Tugas Pencegahan Kebakaran konsisten berupaya membekali kemampuan tersebut kepada warta di Kecamatan Tambora dan Cengkareng.

Program pelatihan tersebut dilakukan Djarum Foundation bekerjasama dengan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta beserta Disaster Tambora. Pada tahun ini, sebagai bentuk apresiasi dan sarana mempraktikan kembali kamampuan pencegahan kebakaran, diselenggarakan Lomba Ketangkasan Satgas Pencegahan Kebakaran di Lapangan Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Tambora, Jakarta Barat pada Minggu (12/8).

Seremoni dan perlombaan tersebut juga digelar dalam rangka menyambut dan memeriahkan peringatan HUT RI ke 73. “Ini merupakan wujud kecintaan dan pratisipasi masyarakat dalam suasana HUT RI, yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi mereka dalam upaya untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran,” tutur Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta H. Dr. Subejo, SH, MM di sela acara.

Menurut Subejo, dalam pengamatannya sejak adanya program pelatihan Satgas Pencegahan Kebakaran, ketika terjadi kebakaran, suasana tidak lagi chaos yang disebabkan oleh kepanikan warga. Mereka sudah memiliki kemampuan untuk bereaksi cepat melakukan penanggulangan. “Salah satu conth sederhana, pelatihan ini terbukti membuat warga tidak panic atau kebingungan ketiga ada kebakaran. Kalau dulu kan cuma panik, sekarang mereka bisa bereaksi melakukan langkah-langkah penanggulangan awal secara efektif,” terangnya.

Perlombaan dengan total hadiah uang tunai sebesar Rp 32 juta ini diikuti oleh sekitar 400 Satgas yang berasal dari 67 RW di Kecamatan Tambora dan Cengkareng, Jakarta Barat. Mereka beradu ketangkasan beregu dalam upaya memadamkan api dengan capet dan tepat. Yang dinilai dari perlombaan ini selain ketangkasan dan kecepatan warga saat terjadi api kecil, juga kekompakan tim, dan kemampuan memadamkan api menggunakan alat tradisional (karung goni basa) dan APAR (Alat Pemadan Api Ringan).

Program Manager Bakti Sosial Djarum Foundation, Budi Darmawan menjelaskan lomba ketangkasan pencegahan kebakaran ini digelar sebagai bagian dari upaya penyegaran kesiapsiagaan Satgas Pencegahan Kebakaran seccara berkelanjutan. “Kita secara bersama-sama berupaya memberdayakan warga agar memiliki kesadaran dan kemampuan untuk mencegah terjadinya kebakaran sedini mungkin. Dengan apel siaga dan lomba ketangkasan ini kita ingin memberikan ruang sekaligus apresiasi terhadap kemampuan warga dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan kebakaran,” ujar Budi.

Sejak tahun 2012 hingga saat ini, tercatat sudah 93 RW yang terdiri dari 6.500 warga di Tambora dan Cengkareng yang telah mendapatkan pelatihan hasil kerjasama Djarum Foundation, Dinas Gulkarmat DKI Jakarta dan Disaster Tambora. Dari tahun ke tahun terus ada peningkatan jumlah warga yang dilatih sebagai Satgas Pencegahan Kebakaran.

Menurut Budi, pelatihan tersebut dibagi dalam sejumlah tahapan dalam upaya pencegahan kebakaran. Pertama diawali dengan mengenal penyebab utama kebakaran. Selama ini, penyebab kebakaran paling tinggi dikarenakan faktor kelistrikan sebesar 70 persen, diikuti faktor berkaitan dengan kompor sebanyak 20 persen dan 10 persen sisanya oleh bermacam sebab.

Mengingat faktor kelistrikan sangat dominan, Satgas Pencegahan Kebakaran juga belajar tentang instalasi listrik yang benar dana man. “Kemudian dari sisi penanggulangan, mereka dilatih praktik untuk memadamkan api dengan APAR dan karung. Kemudian penting juga mereka untuk memahami bagaimana berkoordinasi dan berkomunikasi ketika terjadi kebakaran, serta mengenal dan mengetahui petugas damkar di wilayahnya,” jelasnya.

Tidak hanya pelatihan teknik dan kemampuan penanggulangan kebakaran, bantuan juga diberikan dalam bentuk berbagai perlengkapan pemadaman api. Total hingga saat ini, Djarum Foundation telah memberikan bantuan yang terdiri dari APAR sebanyak 1.112, APAB sebanyak 103 dan fire blanket sebanyak 600 lembar.

Berdasarkan data dinas di Kecamatan Tambora, pada tahun 2017 terjadi kebakaran dengan frekuensi sebanyak 48 kali dengan luas area total mencapai 7.128 meter persegi, dan 400 jiwa dari 151 kepala keluarga yang terkena dampak. Menurut Budi, dengan masih tingginya frekuensi kebakaran tersebut diharapkan kegiatan lomba ketangkasan pencegahan kebakaran ini bisa secara signifikan membantu menurunkan kebakaran di tahun-tahun mendatang.

“Harapannya tentu kita tidak ingin terjadi lagi kebakaran. Meskipun kenyataannya cukup sulit, namun setidaknya bisa dieliminir atau mencegah semakin luasnya wilayah kebakaran. Kepada Satgas kami juga berharap agar dari program pelatihan ini mereka kemudian juga membagikan ilmu dan kemampuannya kepada warga di lingkungan sekitarnya,” tandas Budi. (*)