[Audisi Umum PB Djarum 2014] Menginap di Rumah Warga Untuk Hemat Biaya

Suasana GOR Jati Kudus hari ini (04/09) mulai disesaki peserta audisi umum PB Djarum 2014. Sambil menunggu  antrian daftar ulang, sebagian calon peserta audisi melakukan pemanasan dan mencoba lapangan. Sebanyak 16 lapangan di GOR Jati Kudus dipenuhi talenta-talenta muda dari berbagai pelosok negeri.

Di salah satu sudut tribun, seorang bapak bernama Mikael Karouw sedang duduk sambil menunggu anaknya yang sedang bermain di lapangan. Mikael mengantarkan anaknya Tessa Karouw (14 tahun) untuk mengikuti audisi tahun ini. Mikael datang bersama rombongan besar dari kota Manado yang berjumlah 29 orang dengan 15 orang diantaranya atlet calon peserta audisi. Kelima belas atlet tersebut berasal dari satu klub yakni PB Mahesa Manado.

Rombongan ini menempuh perjalanan udara dari kota Manado menuju Surabaya. Selanjutnya mereka menyewa bus menuju Kudus. Untuk menghemat biaya rombongan ini tidak menginap di hotel.

“Kami menyewa satu rumah yang jaraknya sekitar 1 km dari GOR sehingga cukup berjalan kaki. Kami menyewa rumah lewat kenalan yang tinggal di Kudus. Jadi sampai Kudus langsung bisa istirahat,” ungkap Mikael.

Menurut Mikael, ia memang sudah lama berencana agar Tessa mengikuti audisi umum PB Djarum. Tessa juga sempat mengikuti ajang coaching clinic saat acara Djarum Badminton All Stars di Manado bulan Juni lalu. Menurutnya, menjadi pemain PB Djarum merupakan impian hampir semua atlet di daerahnya. Apalagi dari kaca mata orang tua, PB Djarum merupakan klub impian karena fasilitas yang diberikan sangat mendukung untuk anak-anaknya berprestasi.

Serupa dengan Mikael, bapak Joko Warsono yang juga mengantarkan anaknya Januar Rabani (12 tahun) untuk mengikuti audisi. Ia datang dari Cilegon dengan menggunakan bus. Ia bercerita bahwa ini pertama kalinya ke kota Kudus sehingga kesulitan mencari penginapan. Keberuntungan berpihak kepadanya, ternyata sopir bus yang merupakan orang Kudus asli, bersedia mengantarkan ia dan anaknya mencari penginapan menggunakan sepeda motor. Hari ini (04/09) ia dan Januar datang sejak pagi hari sehingga mendapat nomor urut kecil. Ia pun tak perlu mengantri terlalu lama.

Januar pernah menjadi juara antar Sekolah Dasar (SD) tingkat kota Cilegon. Di level provinsi, ia meraih posisi ketiga dan runner up di nomor ganda. Masih banyak prestasi tingkat lokal yang diraih Januar. Dengan modal tersebut, ia berharap Januar berhasil menjalani audisi dengan baik dan diterima sebagai atlet PB Djarum. (HK)