Memaknai Pancasila di Era Digital

Posted : 01 Oct 2018

Pekan lalu, Beswan Djarum angkatan 2017/2018 berkumpul di Semarang untuk menjalani pembekalan terakhir Djarum Beasiswa Plus. Mereka berkumpul dalam rangkaian acara Nation Building yang berlangsung selama lima hari sejak 20 hingga 25 September 2018. Tak hanya sekedar berlatih untuk kemudian menampilkan Jejak Kirana Nusantara di Malam Dharma Puruhita, para Beswan Djarum disuguhi talk show yang mengusung tema Pancasila Bagi Generasi Muda.

Talk show ini menghadirkan Mahfud MD, Reza Rahardian, Inayah Wahid serta alumni Beswan Djarum, Sarjoko dan dipandu oleh Rosianna Silalahi pada Minggu (23/9) malam. Menurut Mahfud, terjaganya persatuan bangsa Indonesia hanya bisa terwujud selama Pancasila masih menjadi landasannya.

"Pancasila menjadi kesadaran filsafat hukum dan sumber kesadaran berbangsa dan bernegara. Pancasila itu ideologi yang mempersatukan. Radikalisme harus kita tangkal dengan Pancasila sebagai ideologi pemersatu ikatan kita sebagai bangsa Indonesia," ujar Mahfud, Profesor Hukum Tata Negara di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta ini.

Juara writing competition nasional, Jowala Parmala Saga, Beswan Djarum asal Institut Pertanian Bogor (IPB) pun berbagi pandangannya tengan Pancasila di era masa kini.

“Pancasila jika dimaknai pada zaman sekarang memiliki makna yang sebenarnya, bahkan menurut saya mungkin Pancasila di zaman ini harus menunjukkan jati dirinya sebagai pemersatu bangsa. Seperti yang diungkapkan saat talk show oleh para narasumber, memang Pancasila adalah payung untuk menyatukan perbedaan yang ada di Indonesia. Dan zaman sekarang, saat kita sudah tidak dijajah, perbedaan-perbedaan antar golongan ini semakin kuat. Beberapa golongan ingin terlihat dominan, dan di sinilah peran Pancasila sebagai ideologi bangsa menjadi payung dan menjadi pemersatu semua perbedaan yang ada di Indonesia,” ujar Jowala.

Sementara itu, Michael Gurmawan, Beswan Djarum 2016/2017 yang menjadi Ketua Liaison Officer (LO) selama Nation Building mengungkapkan bahwa memaknai Pancasila bisa menjadi sebuah perjalanan panjang.

“Kalau berbicara tentang Pancasila tidak akan ada habisnya, Pancasila itu sangat filosofis. Interpretasi orang terhadap Pancasila tentu bisa juga beragam, dan ini yang mungkin akan membuat kita berkonflik. Tetapi konflik di negara demokrasi di satu sisi justru merupakan sesuatu hal yang bagus, talk show kemarin membuka pikiranku bahwa Indonesia sebagai sebuah bangsa masih memiliki perjalanan yang sangat jauh ke depan, meskipun banyak yang harus kita lewati ke depannya, mungkin ada banyak konflik, beda pandangan politik, tapi jangan menyerah untuk membuat segalanya lebih baik. Karena kalau setiap orang bisa berkontribusi sesuai dengan porsinya masing-masing, semua hal pasti akan bisa lebih baik,” ujar Michael.

Inayah Wahid dengan pasti mengungkapkan bahwa Indonesia bisa terus melaju ke arah yang lebih baik karena Pancasila. “Kalau ditanya apakah di masa yang akan datang, Pancasila akan tetap ada, justru sebaliknya, Indonesia bisa maju dan berkembang di masa yang akan datang karena Pancasila,” ungkapnya.


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya