Writing Competition - Gagasan Solutif Untuk Masa Depan Bangsa

Posted : 06 Nov 2012

Setelah menerima berbagai macam soft skill (Nation Building, Character Building, Leadership Development dan Community Empowerment) para Beswan Djarum (sebutan bagi penerima program Djarum Beasiswa Plus) kembali dirangsang untuk berfikir kritis terhadap berbagai permasalahan yang sedang dihadapi Bangsa Indonesia. Mereka ditantang untuk memberikan solusi melalui kualitas berfikir kreatif dan inovatif yang kemudian diuji melalui sebuah ajang kompetisi, yakni Writing Competition.

Dengan mengusung tema besar Masa Depan Ke-Indonesia-an, para peserta Writing Competition tahun ini lebih khusus mengkaji masalah Kesejahteraan dan Keadilan yang sedang dihadapi Bangsa Indonesia.

“Writing Competition merupakan salah satu program Djarum Beasiswa Plus yang memfasilitasi Beswan Djarum dalam mengekspresikan kemampuan intelektualnya ke dalam sebuah tulisan kemudian mempertanggung jawabkannya dalam sebuah presentasi singkat. Kompetisi ini juga dimaksudkan untuk merangsang kepekaan mereka terhadap berbagai fenomena kekinian sesuai integritas keilmuan masing-masing” ujar Primadi H. Serad, Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation.

Sebanyak 176 Beswan Djarum dari 53 Perguruan Tinggi baik Negeri maupun Swasta yang tersebar di 24 Propinsi di Indonesia menjadi peserta Writing Competition tahun ini. Terlebih dahulu karya tulis mereka diseleksi oleh dewan juri masing-masing regional (Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya). Dari proses seleksi tersebut, diambil 40 peserta terbaik yang akan maju ke babak Final Regional. Pada tahap ini, mereka akan mempresentasikan karya tulisnya di hadapan dewan juri. Masing-masing regional memiliki 10 Finalis yang nantinya akan kembali disaring menjadi 3 peserta terbaik untuk maju ke babak Final Nasional.

Untuk memaksimalkan kemampuan presentasi, sebelum maju ke babak Final Nasional 12 Beswan Djarum akan menerima pelatihan Grab Your Audience. Pada tanggal 4-5 Oktober mereka akan dibekali strategi presentasi yang memukau oleh James Gwee, seorang trainer berskala Internasional. 12 Finalis Nasional tersebut akan bersaing memperebutkan hadiah utama senilai tiga puluh juta rupiah (Rp 30.000.000,-). Untuk Juara II Nasional akan mendapatkan hadiah senilai dua puluh juta rupiah (Rp 20.000.000,-), dan sepuluh juta (Rp 10.000.000,-) rupiah untuk Juara III Nasional.

2012 merupakan tahun ketujuh Writing Competition digelar. Dan di tahun ini, 40 Beswan Djarum yang berhasil lolos menjadi Finalis Regional diberikan apresiasi lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Mereka akan diterbangkan ke Yogyakarta untuk mengikuti Workshop Kreativitas Berbasis Seni di Padepokan Bagong Kussudiardja selama 4 hari. Sebuah lembaga pendidikan seni non formal yang berdiri sejak 1978 dengan visi kebudayaan yang bertujuan membangun manusia Indonesia melalui seni.

“Melalui Writing Competition ini, saya ingin merubah pandangan negatif masyarakat terhadap anak jalanan. Mereka tidak butuh belas kasihan, mereka hanya butuh KESEMPATAN. Karakter mahasiswa di tahun 1800-1945 adalah melawan, 1945-2000 adalah kritis, dan 2000-2030 adalah inovasi dan karya untuk mewujudkan Indonesia Digdaya.” ungkap Gilang Maulana Abdi Mahasiswa Institut Sepuluh November Surabaya yang menjadi salah satu Finalis Regional dengan judul karya tulis: Street Children Go To L.A : Sarana Pembelajaran Leadership dan Artpreneurship yang Berkelanjutan Melalui Sistem Interactive Guidance dan Showing Off Art bagi Anak Jalanan di Surabaya.

Dewan Juri nasional Writing Competition 2012 terdiri dari perwakilan intelektual, akademisi, dan pemerhati dunia pendidikan dengan kredibilitas dan keahlian di bidangnya masing-masing.

Mereka adalah Prof. Dr. Ir. Ronny Rahman Noor, M. Rur. Sc yang menjabat sebagai Ketua Dewan Juri Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional 2011. Rosianna Silalahi, adalah nama lain untuk juri Final Nasional Writing Competition pada 18-19 Oktober 2012 ini. Praktisi media wanita yang terkenal kritis dan tajam, serta memiliki segudang pengalaman bersama para tokoh nasional dan pemimpin dunia seperti, Presiden Amerika George Bush dan Jimmy Carter, Presiden Iran Ahmadinejad, Perdana Menteri Malaysia Mahatir Muhammad dan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew. Merupakan kolaborasi yang komplit untuk menilai gagasan-gagasan solutif dari Beswan Djarum sebagai bentuk keperdulian terhadap masa depan Bangsa. “Writing Competition ini menjadi pupuk yang terus ingin menghidupkan dan menyuburkan gagasan serta kreativitas mahasiswa tentang masa depan indonesia. Ajang ini menjadi komitmen kita bahwa pemikiran, ide dan kreativitas generasi muda untuk Indonesia yang lebih baik – tidak boleh berhenti.” Ungkap wanita yang kini juga menjadi founder RoSi Inc.

Setelah mengikuti kegiatan Writing Competition ini, para Beswan Djarum diharapkan dapat merasakan manfaat dari pelatihan soft skills yang selama ini telah mereka dapatkan. Program tersebut diberikan guna menyerasikan antara pencapaian akademik (hard skills) yang diperoleh di kampus dengan berbagai keterampilan agar mereka dikemudian hari menjadi manusia yang cakap intelegensia maupun emosional. Proses penyampaian soft skills dan sarana komunikasi kepada Beswan Djarum juga merupakan manifestasi proses pembudayaan dan pemberdayaan mahasiswa dalam penciptaan manusia Indonesia yang disiplin, mandiri dan berwawasan masa depan sebagai calon pemimpin bangsa.


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya