Meningkatkan keterampilan siswa melalui ‘Engineering Workshop’

Posted : 11 Apr 2017

Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi, maka penting bagi Indonesia untuk memperkuat sektor manufaktur. Dari sudut pandang pendidikan, Teknik Pemesinan dipilih menjadi salah satu kompetensi keahlian yang dikembangkan, karena saat ini sektor industry manufaktur masih mendominasi perekonomian di Indonesia, sehingga kebutuhan akan tenaga terampil di bidang ini masih akan terus dibutuhkan Djarum Foundation mulai menjalankan program peningkatan kualitas Teknik Pemesinan pada tingkat Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah sejak tahun 2013. Tujuan dari program ini adalah meningkatkan jumlah siswa Teknik Pemesinan hingga dua kali lipat pada tahun 2017.

Program ini juga bertujuan meningkatkan rasio mesin terhadap siswa, sehingga setiap siswa mendapatkan lebih banyak waktu dalam berinteraksi dengan mesin. Yang tidak kalah pentingnya, program ini turut meningkatkan kualitas tenaga pendidik yang mampu menghasilkan lulusan yang kompeten di bidang Teknik Pemesinan.

Saat ini, jumlah siswa di Kabupaten Kudus yang terdaftar pada paket keahlian Teknik Pemesinan meningkat dari 1271 di tahun 2013 menjadi 2681 di tahun 2017. Hal ini menunjukan minat siswa yang ingin menjadi teknisi mesin profesional terus meningkat, sejalan dengan kebutuhan dunia industry akan kebutuhan tenaga terampil di bidang ini yang semakin banyak. SMK Wisudha Karya merupakan salah satu sekolah kejuruan di Kabupaten Kudus yang menerima program pengembangan di bidang Teknik Pemesinan.

Pada Selasa (11/04), Bupati Kudus, H. Musthofa menyaksikan penyerahan bantuan dari TANN Group, yaitu satu perusahaan asal Austria yang terkemuka di dunia dalam bidang industri tipping paper, dan Djarum Foundation kepada SMK Wisudha Karya. Adapun bantuan yang diberikan berupa penambahan sepuluh mesin bubut, lima mesin frais, dan satu set mesin CNC terbaru. Mesin-mesin ini telah ditata sedemikian rupa pada perluasan ‘Engineering Workshop’ di sekolah ini. “Bagi kedua perusahaan, Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan nilai inti, yaitu suatu aspek penting dalam operasi kita bersama. Kemitraan ini diwujudkan melalui suatu tindakan nyata yang berguna bagi siswa dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka,” said Catharina Trierenberg, Chairman of the Board of TANN Group.

Selain bertujuan untuk memberikan siswa lebih banyak waktu dalam berinteraksi dengan mesinmesin tersebut, keberadaan ‘Engineering Workshop’ ini bertujuan untuk menunjang keberadaan ‘Teaching Factory’, yaitu menggabungkan secara efektif teori Teknik Pemesinan dengan praktek kerja di lapangan. Sistem ini dikenal dengan metode pembelajaran PBET (Production-based Educationdan Training), dimana para siswa SMK Wisudha Karya dilatih untuk siap memenuhi pesanan pelanggan dengan bekerja sesuai dengan tuntutan dari industri yang memberikan ‘job order’ atau pekerjaan yang nyata kepada sekolah ini. “Banyak perusahaan di Indonesia saat ini mencari lulusan sekolah vokasi dengan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini bisa diwujudkan jika suatu SMK memiliki kurikulum yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja, tenaga pendidik yang kompeten, serta peralatan yang memadai. Perluasan 'Engineering Workshop’ dan penerapan metode PBET di SMK Wisudha Karya ini akan mampu meningkatkan keterampilan siswa secara profesional, sehingga kelak lulusannya lebih mudah mendapatkan pekerjaan pada bidang teknik pemesinan,” kata Primadi Serad, Program Director Djarum Foundation.


Share to Facebook Share to Twitter Share to Google

Artikel Lainnya

Video Lainnya