Through Nation Building, Beswan Djarum Shows Indonesian Nationalism and Diversity

Semarang, 25 September 2018 Djarum Beasiswa Plus, program beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dari Bakti Pendidikan Djarum Foundation kembali menggelar Nation Building. Sebuah puncak dari rangkaian pembekalan soft skills untuk para penerima Djarum Beasiswa Plus (Beswan Djarum) yang bertujuan untuk menguatkan nasionalisme dan wawasan kebangsaan.

Tahun ini, Nation Building diikuti hampir seluruh Beswan Djarum 2017/2018, yang berjumlah 500 mahasiswa dari 91 perguruan tinggi di 34 provinsi. Selama lima hari, pada 21 – 25 September 2018 mereka mengikuti rangkaian acara Nation Building di Kudus dan Semarang.

Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Primadi H. Serad, mengatakan salah satu fondasi penting dari kualitas yang diharapkan dari para lulusan perguruan tinggi adalah rasa nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang kuat. Program Nation Building sengaja digelar untuk menguatkan wawasan para Beswan Djarum tentang makna dan hakekat kebangsaan.

Nation Building penting bagi para generasi muda Indonesia khususnya para Beswan Djarum, karena wawasan kebangsaan merupakan modal kepercayaan diri dan rasa hormat kita sebagai bangsa yang mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Kami ingin para Beswan Djarum memiliki rasa persatuan dan kebanggaan sebagai insan Indonesia dalam mewujudkan cita-cita menjadikan bangsa ini sebagai bangsa besar yang bermartabat,” ujar Primadi H. Serad.

Nation Building sekaligus menjadi penutup dari rangkaian pelatihan soft skills yang telah diberikan selama satu tahun program kepada Beswan Djarum 2017/2018. Nation Building diisi berbagai kegiatan untuk menguatkan nasionalisme dan wawasan kebangsaan, mulai dari Diskusi Kebangsaan, Cultural Visit, hingga puncaknya pementasan Malam Dharma Puruhita.

Diskusi Kebangsaan

Rangkaian acara Nation Building juga diisi dengan kegiatan diskusi kebangsaan yang mengangkat tema “Pancasila Bagi Generasi Muda”. Sejumlah tokoh publik hadir menjadi narasumber yakni Pakar Hukum Tata Negara dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mohammad Mahfud MD, pemerhati sosial dan pegiat di Wahid Institut Inayah Wulandari Wahid, aktor film Reza Rahardian, dan alumni Beswan Djarum 2014/2015 Sarjoko. Mereka memberi inspirasi kepada Beswan Djarum dalam menyikapi perang informasi di media sosial.

“Tujuan dari Talk Show dan Diskusi Kebangsaan ini adalah menghidupkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan generasi muda di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan banyaknya hoax yang beredar di media sosial. Beswan Djarum mendapat pembekalan agar menjadi sosok berkepribadian kuat, toleransi, bijak dan bertanggung-jawab dalam menyikapi derasnya arus informasi dan arus perubahan, dalam menjaga keutuhan bangsa,” papar Primadi.

Pentas Malam Dharma Puruhita

Selain diskusi kebangsaan, para Beswan Djarum juga mengikuti kunjungan budaya (cultural visit) ke kota Kudus, kota yang selama ratusan tahun menyimpan catatan sejarah sebagai ruang akulturasi budaya, agama, ekonomi dan sejarah.

Puncak dari rangkaian kegiatan Nation Building 2018 ditandai dengan pementasan Malam Dharma Puruhita. Para Beswan Djarum ini secara khusus melakonkan peran dalam pementasan kolosal kesenian dan budaya dalam bentuk drama, tari, dan musik.

Tahun ini, “Jejak Kirana Nusantara” adalah tema yang diangkat dalam Malam Dharma Puruhita oleh 466 Beswan Djarum yang mengekspresikan semangat juang bangsa Indonesia. “Walaupun bukan pelakon profesional, dalam waktu pendek mereka mampu secara apik memerankan drama, tari dan musik serta paduan suara yang secara artistik menampilkan pergulatan rakyat Indonesia mulai dari masa kerajaan, masa perjuangan kemerdekaan, serta masa kini,” terang Primadi.

Dimulai saat Gajah Mada mengucapkan sumpahnya untuk menyatukan Nusantara, diikuti kedatangan bangsa asing yang awalnya tertarik untuk perdagangan dengan tokoh Laksamana Cheng Ho. Kemudian kedatangan bangsa Eropa memacu berbagai perang kedaerahan, diikuti momentum Sumpah Pemuda, kedatangan Jepang serta pergerakan kemerdakaan. Pertunjukan bergeser ke era pembangunan dan era digital dengan berbagai konflik. Hingga tampilnya Beswan Djarum sebagai sosok mahasiswa berprestasi calon pemimpin bangsa dan bagian yang terdepan membawa Indonesia digdaya.

Untuk itu dilibatkan tim pelatih profesional, diantaranya pengarah seni ternama Denny Malik yang dalam pementasan ini merupakan partisipasinya yang ketujuh kalinya. Ia didampingi para tim pelatih vokal Reza “The Groove”, pelatih paduan suara Dipo Voice, serta tim musik pendukung Asri Hardjakusumah and the White Orchestra.

Dedikasi Djarum Foundation

Djarum Beasiswa Plus adalah program beasiswa yang dilengkapi dengan pelatihan ketrampilan lunak atau soft skills. Para Beswan Djarum memperoleh berbagai pelatihan seperti Nation Building, Character Building, Leadership Development, Competition Challenges, International Exposure serta kegiatan Community Empowerment sebagai wujud tanggung jawab dan pengabdian mereka terhadap masyarakat di sekitarnya.

34 tahun sudah Djarum Foundation melalui program Djarum Beasiswa Plus, mendedikasikan diri demi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Dirintis sejak tahun 1984, program ini sudah memberikan beasiswa kepada 10.825 mahasiswa berprestasi di lebih dari 121 perguruan tinggi unggulan di 34 provinsi di Indonesia.

Untuk mendapatkan program ini, mahasiswa harus melawati berbagai tahapan seleksi. Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di atas 3,00 pada akhir semester IV, mengikuti serangkaian tes yang meliputi; seleksi administrasi, tes tulis, uji kineja berkelompok, serta wawancara. Yang tidak kalah penting, mereka tidak hanya memiliki prestasi akademis, namun juga harus aktif berorganisasi.

"Beswan Djarum ditempa untuk menjadi manusia Indonesia yang tangguh, disiplin, mandiri, dan memiliki wawasan masa depan sebagai calon pemimpin bangsa yang cakap secara intelektual dan emosional. Merekalah bibit-bibit perubahan yang akan membawa nama harum bangsa Indonesia di dunia Internasional," tutup Primadi H. Serad.