21 Oktober 2024
Kontribusi nyata kaum terpelajar selalu ditunggu oleh masyarakat. Beswan Djarum angkatan 37 dan 38 telah mewujudkan baktinya pada masyarakat di empat kota di Indonesia dalam Community Empowerment Beswan Djarum 2022/2023. Berkolaborasi bersama masyarakat, Beswan Djarum mengaktualisasikan pelatihan soft skills yang sudah didapat selama setahun untuk menganalisis permasalahan ekonomi, sosial, dan lingkungan serta membangun solusi kolaboratif yang memberdayakan.
Setelah melewati proses pembekalan, community management, social & stakeholder mapping, dan penyusunan tim sejak Januari hingga Juni 2023, para Beswan Djarum mengirimkan proposal hingga awal Juli 2023. Empat proposal terpilih Community Empowerment dari Beswan Djarum angkatan 38 dan 39 telah berhasil dijalankan di empat kota, yakni Bandung, Yogyakarta, Malang, dan Jember.
Keberagaman solusi yang muncul menggambarkan implementasi soft skills yang baik dari Beswan Djarum saat menjalani proses sejak awal. Ada dua isu relevan yang terwujud di dalam empat proposal, yaitu isu lingkungan dan isu kesetaraan. Ini menunjukkan kepekaan dan perhatian luar biasa dari Beswan Djarum dalam berinteraksi dengan masyarakat.
Menyasar isu lingkungan, dua proposal telah diwujudkan di Bandung dan Jember. Tim Maggot Bandung beranggotakan enam Beswan Djarum angkatan 38 yang kuliah di berbagai kampus sekitar Bandung. Berkolaborasi dengan Karang Taruna RW 04 Desa Wangunharja Lembang, Tim Maggot membangun desa yang bersih dengan membudidayakan maggot sebagai solusi permasalahan sampah. Warga diperkenalkan pada maggot yang bisa mengurai sampah organik, sehingga keresahan mereka akan sampah rumah tangga dan usaha bisa terselesaikan.
Sementara itu di Jember, Tim Jember Citroen menyelesaikan masalah limbah kulit jeruk di desa Sukoreno Umbul Sari dengan inovasi pengolahan kulit jeruk menjadi kerupuk. Mayoritas penduduk yang berprofesi sebagai petani jeruk siam selama ini hanya mengandalkan hasil panen jeruk sebagai sumber penghasilan. Beswan Djarum angkatan 38 ini berkolaborasi dengan masyarakat untuk membangun Citrusme Kurano, kelompok usaha bersama yang mengolah kulit jeruk menjadi kerupuk sekaligus memberikan pendampingan untuk dipasarkan secara offline hingga digital. Limbah kulit jeruk berubah menjadi berkah bagi masyarakat Sukoreno.
Di samping itu, isu kesetaraan dihadirkan oleh Tim Sapta Dharma dari Yogyakarta dan Tim Inclusio Malang. Tim Sapta Dharma yang beranggotakan Beswan Djarum angkatan 38 berkolaborasi dengan Panti Asuhan Bina Siwi dan meluncurkan Festival Rekreasi Edukasi Sosial Sansevana untuk membangun kemandirian dan memaksimalkan potensi teman-teman difabel Bina Siwi. Pengunjung festival diajak untuk mengikuti rangkaian edukasi dari belajar gamelan hingga merajut keset dan melukis tote bag. Inisiatif ini turut menggerakan komunitas muda lainnya untuk berpartisipasi dan menjadi peluang berkembang bagi Bina Siwi.
Tim Inclusio Malang juga memberikan solusi seputar kesetaraan dan disabilitas. Berawal dari kegelisahan dua Beswan Djarum, Kathleen dan Dinda yang pernah disabilitas sementara dan mengalami bahwa layanan puskesmas di Indonesia masih belum ramah disabilitas, tim yang terdiri dari Beswan Djarum angkatan 37 dan 38 ini menginisiasi pedoman layanan puskesmas inklusif. Mereka berhasil mengajak 16 perwakilan puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Malang untuk workshop & participatory design agar pedoman ini bisa diadaptasi tiap instansi kesehatan.
Melalui Community Empowerment 2022/2023, Beswan Djarum angkatan 37 dan 38 telah mengaktualisasikan soft skills yang sudah diraih dalam berbagai program Djarum Beasiswa Plus langsung kepada masyarakat. Ikuti terus cerita seputar program di media sosial resmi kami melalui: Instagram (@djarumbeasiswaplus), Facebook Page (Djarum Beasiswa Plus), Twitter (@BeswanDjarum), LinkedIn (Djarum Beasiswa Plus), dan YouTube (Djarum Beasiswa Plus).