20 Januari 2015
Kejuaraan Malaysia Masters Grand Prix Gold 2015 baru saja selesai. Denmark dan Jepang sama-sama mengoleksi dua gelar juara, sementara Korea Selatan mancuri satu gelar juara.
Bagi Indonesia, turnamen yang diselenggarakan di awal tahun 2015, belum menjadi keberuntungan. Dua tempat semifinal ganda campuran yang dikuasai pasukan merah putih, gagal dipertahankan hingga babak final. Pasangan Praveen Jordan/Debby Susanto menjadi pemain atau pasangan Indonesia yang berprestasi tertinggi dibanding yang lain. Posisi runner up yang di dapat di kejuaraan berhadiah total US$ 120.000,- menjadi bukti prestasi yang diraihnya. Prestasi ini sama dengan raihan yang mereka capai di turnamen serupa pada tahun lalu.
Prestasi tertinggi kedua di raih rekannya, Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja. Dua pemain yang sama-sama pernah mencicipi gelar Juara Dunia Junior ini sukses menembus babak semifinal. Pasangan ganda putra ramuan baru Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi bersama dengan ganda putri Pia Zebadiah Bernadet/Rizki Amelia Pradipta juga berhasil masuk dalam babak empat besar.
Pasangan ganda campuran baru asal PB Djarum Afiat Yuris Wirawan/Vita Marissa hanya bertahan hingga babak perempat final. Mereka hanya kalah dari sang juara Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen. Ganda putri terbaik Indonesia, Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii juga terhenti di babak delapan besar. Turut bersama bertahan di babak perempat final, pasangan Devi Tika Permatasari/Keshya Nurvita Hanadia. Di ganda putra, pasangan baru Markis Kido/Agripinna Prima Haryanto Putra juga harus puas hingga babak perempat final.
Dibarisan tunggal, baik putra maupun putri belum ada satu pemain pun yang menembus babak perempat final. Prestasi terbaik di tunggal putra ada pada Ihsan Maulana Mustofa. Pemain asal PB Djarum ini mampu bertahan hingga babak ke tiga. Ihsan ditemani pemain senior, Alamsyah Yunus yang turut bertahan sampai babak ketiga.
Dua pemain putri Indonesia, Hana Ramadhini dan Milicent Wiranto mencatatakan dirinya hanya sampai di babak kedua. (AR)