13 Oktober 2022
Writing Competition Djarum Beasiswa Plus 2021/2022
Juara Pertama Non-Eksakta: Aplikasi ‘berSATU’ untuk Potensi Atlet Indonesia
Juara Pertama Eksakta: Oksimeter Janin Non-Invasif untuk Mendeteksi Hipoksia Kandungan
Jakarta, 13 Oktober 2022 - Sejak 1984 Djarum Foundation melalui Program Djarum Beasiswa Plus secara konsisten mendukung pendidikan di Indonesia, berbagai pelatihan soft skills telah diberikan kepada 12.886 mahasiswa/i berprestasi. Pada hari ini, Bakti Pendidikan Djarum Froundation memperkenalkan Beswan Djarum 2021/2022 yang terpilih sebagai pemenang pertama Writing Competition Beswan Djarum 2021/2022 kategori eksakta, Najla Rasikha Putri Harza dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember dan kategori noneksakta, Andi Ameera Sayaka Cakravastia dari Institut Teknologi Bandung. Selain para pemenang, hadir pula Prof. Dr. Ir. Ronny Rachman, M. Rur. Sc. Guru Besar Institut Pertanian Bogor sekaligus Ketua Dewan Juri Tingkat Nasional serta Abraham Delta Oktaviari, Program Manager Bakti Pendidikan - Djarum Foundation.
Melalui Writing Competition, para Beswan Djarum (sebutan bagi penerima program Djarum Beasiswa Plus) dirangsang untuk berani berpikir kritis terhadap berbagai permasalahan yang sedang dihadapi bangsa Indonesia. Mereka ditantang untuk memberikan kontribusi positif sebagai solusi. Menuangkan gagasannya dalam bentuk karya tulis yang merepresentasikan kualitas berfikir kreatif dan inovatif, kemudian diuji melalui sebuah ajang kompetisi. Dengan mengangkat tema Masa Depan ke-Indonesia-an, Beswan Djarum ditantang membuat karya tulis yang mampu memberikan gagasan baru dan menjadi solusi terhadap berbagai isu yang ada di Indonesia.
"Writing Competition Beswan Djarum 2021/2022 merupakan sarana dan wahana para penerima Djarum Beasiswa Plus melatih dirinya untuk menuangkan ide kreatif dan inovatifnya dalam mengasah kepekaan dan merespon berbagai permasalahan yang ada di tengah-tengah masyarakat berdasarkan keilmuan yang sedang ditekuninya. Kami bangga melihat karya tulis mereka telah memunculkan ide baru yang dapat menyentuh beragam isu sosial masyarakat. Tentunya ini menjadi langkah awal Beswan Djarum untuk berkontribusi pada masyarakat dan bangsa," ujar Abraham Delta Oktaviari, Program Manager Bakti Pendidikan - Djarum Foundation.
Prof. Dr. Ir. Ronny Rachman, M. Rur. Sc. Guru Besar Institut Pertanian Bogor sekaligus Ketua Dewan Juri Tingkat Nasional memaparkan, "Salah satu hal yang sangat menarik pada Writing Competition Beswan Djarum 2021/2022 adalah, ide yang dituangkan dalam tulisan banyak yang merupakan pengalaman pribadi penulis, seperti permasalahan kesejahteran atlit, kasus kekerasan sesual yang dialami oleh rekannya, kasus kesehatan terkait meninggalnya bayi karena kekurangan oksigen menjelang kelahiran serta permasalahan kesehatan masyarakat. Dengan ide yang didasari oleh pengalaman nyata, para peserta writing competition mencoba untuk menuangkan ide kreatifnya untuk mengatasi berbagai masalah yang sedang dihadapi masyarakat."
"Hal lain yang menarik adalah peningkatan soft skills berupa teknik komunikasi dan meyakinkan idenya kepada orang lain, saling menghargai ide dan saling belajar diantara peserta sehingga sesama peserta dapat memperoleh pengetahuan tambahan dari penyampaian ide-ide finalis yang berasal dari kategori eksakta dan noneksakta," tambah Prof. Dr. Ir. Ronny Rachman, M. Rur. Sc.
Berikut adalah profil dan ringkasan dari pemenang pertama Writing Competition Beswan Djarum 2021/2022
Pemenang I kategori eksakta ialah Najla Rasikha Putri Harza dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya dengan topik 'Oksimeter Janin Non-Invasif Untuk Mendeteksi Hipoksia Kandungan Menggunakan Kontrol Optode dan Algoritma Ekstraksi Sinyal Janin'. Dalam karya tulisnya, penulis memberikan data WHO, bahwa 23% kematian bayi yang baru lahir disebabkan oleh Birth Asphyxia. Asfiksia terjadi ketika otak bayi dan organ tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi sebelum, selama, atau tepat setelah lahir. Salah satu cara untuk mencegah asfiksia adalah dengan memonitor kondisi bayi secara berkala. Maka dikembangkan alat oksimeter janin yang non-invasif agar dapat digunakan secara aman dan portable di mana saja. Metode yang diajukan penulis adalah Optode Control and Fetal Signal Extraction Algorithm. Metode ini menangkap sinyal gabungan dari ibu dan janin, lalu dengan algoritma ekstraksi akan memisahkan sinyal janin, kemudian menghasilkan informasi terkait tingkat dan status SpO2 janin.
Berdasarkan karya tulis, Najla merancang sebuah sistem terintegrasi yang terdiri dari hardware dan software untuk melakukan pengukuran SpO2 janin secara non-invasif. Alat ini disebut dengan 'Fetox' (Fetal Oximeter). Sistem ini terdiri dari hardware berupa detector band yang berisikan emitter dan detector untuk mengemisikan foton dan menangkap sinyal pantulan foton, control board untuk mengontrol kerja detector band dan melakukan ekstraksi sinyal janin, serta piranti lunak untuk menampilkan visualisasi data SpO2 janin. Tujuan utama dari 'Fetox' adalah untuk membantu mengurangi tingginya kematian bayi disebabkan birth asphyxia, serta memberikan alternatif metode pengukuran SpO2 secara non-invasif.
Pemenang I kategori noneksakta adalah Andi Ameera Sayaka Cakravastia dari Institut Teknologi Bandung yang mengangkat topik mengenai 'Bersatu: Aplikasi Terintegrasi Untuk Memaksimalkan Potensi Atlet Serta Mempersiapkan Dan Menjamin Masa Depan Atlet Indonesia'. Latar belakang dari karya tulis ini adalah kepedulian penulis terhadap para pahlawan olahraga Indonesia yang harus berjuang sekuat tenaga demi mendapatkan kehidupan yang layak selepas karir olahraganya. Aplikasi 'berSATU' dilengkapi dengan berbagai fitur bantuan layanan serta edukasi dari berbagai aspek, seperti; karier atlet profesional, finansial, kesehatan mental, pendidikan, dan sosial. Melalui aplikasi terintegrasi 'berSATU', penulis berharap dapat membantu menyelesaikan permasalahan dengan memaksimalkan potensi atlet serta membantu para atlet mempersiapkan masa depannya.
Ameera juga menjelaskan bahwa berdasarkan data, 7 dari 10 mantan atlet Indonesia mengaku saat ini hidupnya belum sejahtera secara finansial. Mereka rela mengorbankan masa muda demi membela tanah air, sehingga mereka harus kehilangan kesempatan untuk mempersiapkan masa depan mereka di dunia olah raga profesional. Aplikasi 'berSATU' hadir untuk membantu para atlet muda Indonesia memaksimalkan potensi mereka sebagai atlet dan mempersiapkan masa depan setelah karir olahraga mereka berakhir. Selain layanan edukasi, 'berSATU' juga akan menerapkan pendekatan rantai nilai untuk dapat memetakan pihak-pihak yang terlibat dalam memberikan pelayanan persiapan karir guna menunjang prestasi dan masa depan atlet-atlet Indonesia.
PEMENANG KATEGORI EKSAKTA
Pemenang I
Najla Rasikha Putri Harza, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
Judul Karya Tulis: Oksimeter Janin Non-Invasif Untuk Mendeteksi Hipoksia Kandungan Menggunakan Kontrol Optode dan Algoritma Ekstraksi Sinyal Janin
Pemenang II
Ridha Albary, Institut Teknologi Bandung
Judul Karya Tulis: Vapsy- Virtual Power Plant Smart Grid Solar Energy Untuk Ibu Kota Negara Baru
Pemenang III
Salma Firdaus, Universitas Airlangga, Surabaya
Judul Karya Tulis: Teknologi Biomimicry Nanostruktur Permukaan Sayap Cicada (Tonggeret): Solusi Inovatif Mengontrol Transmisi Patogen Dari Fomite
PEMENANG KATEGORI NONEKSAKTA
Pemenang I
Andi Ameera Sayaka Cakravastia, Institut Teknologi Bandung
Judul Karya Tulis: Bersatu: Aplikasi Terintegrasi Untuk Memaksimalkan Potensi Atlet Serta Mempersiapkan Dan Menjamin Masa Depan Atlet Indonesia
Pemenang II
Gideon Candra Agape, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
Judul Karya Tulis: Carbonxchange: Mendukung Indonesia Net-Zero Emission Di Tahun 2060 Dengan Aplikasi Carbon
Pemenang III
Alma Anindita, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Judul Karya Tulis: Istilah Budaya Dalam Penerjemahan Sastra: Sebuah Tanggung Jawab Penerjemah